Kamis, 20 Februari 2014

Hati-Hati dengan Selaput Dara Buatan! Bahaya Selaput Dara Buatan!

Cara Mengembalikan Keperawanan Wanita
Sekarang ini banyak wanita yang sudah tidak perawan berusaha untuk bisa kembali perawan. Banyak cara yang mereka lakukan, mulai dari operasi selaput dara (hymenoplasty) sampai dengan menggunakan selaput dara buatan. Cara tersebut dilakukan untuk menghindari penolakan dari pasangan akibat kondisinya yang sudah tidak perawan.

Kondesi tersebut memang cukup beralasan. Mengingat, di dalam sistem kebudayaan Timur, keperawanan merupakan hal yang sangat sensitif karena diartikan sebagai kesucian seorang perempuan yang belum menjalani pernikahan. Bila seorang perempuan kehilangan keperawanan dalam kondisi belum menikah, maka akan sulit mendapatkan tempat di hati laki-laki.

Cara yang paling efektif untuk mengembalikan keperawanan adalah dengan melakukan operasi hymenoplasty. Dengan menjalani operasi ini, seorang perempuan yang mengalami kerusakan selaput dara akan  benar-benar kembali perawan karena selaput dara mereka akan direkonstruksi ulang atau kondisinya dikembalikan seperti semula, sebelum mengalami kerusakan akibat berhubungan seksual.

Syaraf dan pembulu darah yang ada di selaput dara akan diaktifkan kembali. Selaput dara yang telah rusak atau terputus akan disambung kembali begitu juga dengan sistem syarafnya. Setelah operasi berhasil dilakukan, maka perempuan yang menjalaninya akan berdarah saat melakukan hubungan seksual, sebagaimana halnya seorang gadis yang belum pernah "ternodai".

Tapi sayang. Tidak mudah menjalani operasi ini. Selain biayanya mahal, prosedurnya pun terbilang rumit. Tidak semua perempuan bisa menjalani operasi ini karena prioritas utamanya adalah untuk mereka mengalami perkosaan, kecelakaan atau atas permintaan/izin dari orang tua dan pasangan/calon pasangan.

Dalam hal ini, dokter tidak ingin terjebak dalam permasalahan hukum karena mereka menyadari bahwa operasi semacam ini sangat sensitif, dan bila mengalami kesalahan bisa berhadapan dengan persoalan hukum di kemudian hari. Terutama, akibat tuntutan dari pasangan yang meresa dirugikan akibat praktek tersebut. Sehingga tidak heran bila mereka mensyaratkan pasiennya agar didampingi oleh orang tuanya.

Selaput Dara Buatan Alternatif Berbahaya

Memang tidak mudah untuk melakukan operasi selaput dara. Karena itulah, beberapa tahun belakangan ada cara yang lumayan populer yaitu dengan menggunakan selaput dara buatan/palsu. Awalnya, tidak mudah untuk mendapatkan selaput dara tersebut, namun belakangan, seiring banyaknya permintaan, produk itupun sangat mudah dijumpai diberbagai tempat, khusunya di internet.

Tentu saja, banyaknya peredaran produk tersebut, menjadikan laki-laki mengetahui cara atau trik ini. Sehingga menjadi mudah diketahui (rentan ketahuan). Sudah banyak perempuan yang menggunakan trik ini namun ternyata ketahuan dan akhirnya menjdai masalah besar. Tidak sedikit dari mereka berujung perceraian karena pasangan merasa dibohongi atau dengan kata lain, pasangan/suami tidak ingin mempertahankan pernikahan karena dinilai telah di awali dengan kebohongan.

Selain sudah diketahui secara umum, khususnya oleh kalangan laki-laki, produk-produk yang saat ini beredar tidak memiliki izin dari departemen kesehatan dan juga izin edar dari lembaga pemerintahan lainnya. Dengan kata lain, produk yang banyak beredar saat ini adalah produk-produk ilegal.

Berikut ini adalah beberapa persoalan yang dapat ditimbulkan dari produk-produk ilegal.

  1. Bahan baku menggunakan bahan-bahan berbahaya sehingga dapat menyebabkan iritasi pada alat kelamin bahkan dapat mengakibatkan infeksi dan kangker.
  2. Bungkus darah bisa jadi masuk ke bagian terdalam vaggianna dan dapat menyebabkan pembusukan sehingga berakibat fatal.
  3. Darah yang digunakan, bisa jadi darah asli dari donor yang tidak diketahui kondisi kesehatannya. Sebagaimana kita ketahui bahwa berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit berada di dalam darah sehingga bila darah yang di dalamnya mengandung virus atau bakteri maka pengguana selaput darah tersebut sangat rentan terinveksi. Dan yang paling berbahaya adalah bila, darahanya mengandung virus hepatitis atau bahkan HIV. Tentu saja ini sangat berbahaya.

Maka, sebalum mengambil keputusan untuk menggunakan selaput dara buatan, agar difikirkan baik-baik. Harganya memang murah, tapi dampaknya sangat berbahaya. Harga Selaput darah buatan antara Rp 500.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,-

Cari alternatif lain yang aman dan ekonomis. Misalnya dengan teknik/trik sulap yang banyak dikembangkan oleh para konsultan pernikahan.

http://limitedbook.blogspot.com/


Keperawanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar