Saat ini orang banyak yang salah
memahami makna moderenitas. Di mana moderenitas dimaknai sebagai era
kebebasan tanpa batas. Norma-norma tradisional tidak lagi dipandang
penting dan diabaikan begitu saja. Bagaimana tidak? saat ini banyak
orang yang melakukan desakralisasi terhadap norma-norma agama.
Hal
tersebut sangat terlihat pada gaya hidup remaja zaman sekarang. Mereka
sudah tidak peduli dengan norma-norma tradisional. Gaya hidup mereka
telah bergeser jauh dari nilai-nilai yang selama ini dianggap sakral.
Pergaulan bebas sudah menjdai gaya hidup yang mereka anut.
Salah
satu hal yang paling mencolok mengenai cara memaknai keperawanan. Dalam
sistem nilai tradisional, keperawanan merupakan sesuatu yang harus
dijaga. Keperawanan yang dimaksud adalah merujuk pada status perempuan
yang belum melakukan hubungan seksual. Keperawanan sendiri ditandai
dengan utuhnya selaput dara.
Konsep
keperawanan yang dianut saat inisudah tidak menggubris dari makna
sesungguhnya dari keperawanan. Keperawanan hanya dipandag sebagai
persoalan fisik semata. Hanya terfokus pada kerusakan selaput dara.
Padahal, tidak sebatas itu.
Konsep keperawanan lebih kepada sistem nilai atau moralitas seorang perempuan. Wanita yang sudah tidak perawan berarti tidak dapat menjaga kesuciannya karena tidak dapat menghindarkan diri dari dosa besar dan atas konsekuensi tersebut, wanita yang sudah tidak perawan dinilai rentan terhadap perselingkuhan dan lain sebagainya.
Konsep keperawanan lebih kepada sistem nilai atau moralitas seorang perempuan. Wanita yang sudah tidak perawan berarti tidak dapat menjaga kesuciannya karena tidak dapat menghindarkan diri dari dosa besar dan atas konsekuensi tersebut, wanita yang sudah tidak perawan dinilai rentan terhadap perselingkuhan dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar