Sabtu, 28 Desember 2013

Keperawanan dan Ironi Zaman Modern

Saat ini orang banyak yang salah memahami makna moderenitas. Di mana moderenitas dimaknai sebagai era kebebasan tanpa batas. Norma-norma tradisional tidak lagi dipandang penting dan diabaikan begitu saja. Bagaimana tidak? saat ini banyak orang yang melakukan desakralisasi terhadap norma-norma agama.
Hal tersebut sangat terlihat pada gaya hidup remaja zaman sekarang. Mereka sudah tidak peduli dengan norma-norma tradisional. Gaya hidup mereka telah bergeser jauh dari nilai-nilai yang selama ini dianggap sakral. Pergaulan bebas sudah menjdai gaya hidup yang mereka anut.
Salah satu hal yang paling mencolok mengenai cara memaknai keperawanan. Dalam sistem nilai tradisional, keperawanan merupakan sesuatu yang harus dijaga. Keperawanan yang dimaksud adalah merujuk pada status perempuan yang belum melakukan hubungan seksual. Keperawanan sendiri ditandai dengan utuhnya selaput dara.
Konsep keperawanan yang dianut saat inisudah tidak menggubris dari makna sesungguhnya dari keperawanan. Keperawanan hanya dipandag sebagai persoalan fisik semata. Hanya terfokus pada kerusakan selaput dara. Padahal, tidak sebatas itu.
Konsep keperawanan lebih kepada sistem nilai atau moralitas seorang perempuan. Wanita yang sudah tidak perawan berarti tidak dapat menjaga kesuciannya karena tidak dapat menghindarkan diri dari dosa besar dan atas konsekuensi tersebut, wanita yang sudah tidak perawan dinilai rentan terhadap perselingkuhan dan lain sebagainya.


http://limitedbook.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar